Transmisi Budaya dan Biologis Serta
Pengasuhan
Nama : Hany fithriani
Kelas : 3Pa 05
Npm : 19510266
pengertian
kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterprestasikan
pengalaman lingkungannya serta menjadi kerangka landasan bagi menciptakan dan mendorong
terwujudnya kelakuan. Hal tersebut menjelaskan kepada kita bahwa budaya
belajar, itu merupakan suatu proses kebiasaan meliputi seni memenej diri,
lingkungan dan apapun yang berhubungan dengan kita untuk senantiasa
mengondisikan diri terus bergerak, bertindak dan berbuat. Sehingga kita terus
maju, berkembang dan progresif, alias tidak mati hidup. Karena sesungguhnya
hakikat belajar yang paling mendalam adalah interaksi.
“Transmisi kebudayaan”. Yakni suatu usaha untuk menyampaikan sejumlah
pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan sebagai pegangan dalam meneruskan
estafet kebudayaan. Dalam hal ini tidak ada suatu masyarakat yang tidak
melakukan usaha pewarisan budaya. Usaha pewarisan ini bukan sekedar
menyampaikan atau memberikan suatu yang material, melainkan yang terpenting
adalah menyampaikan nilai-nilai yang dianggap terbaik yang telah menjadi
pedoman yang baku dalam masyarakat. Pengertian transmisi kebudayaan tidak hanya
terbatas pada mengajarkan kepada anak bagaimana cara belajar, melainkan juga
bagaimana menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru. Fungsi transmisi
kebudayaan masayarakat kepada anak dapat dibedakan dua macam, yaitu:
(1) transmisi pengetahuan dan keterampilan.
(2) transmisi sikap, nilai-nilai dan norma-norma.
Transmisi pengetahuan mencakup pengetahuan tentang
bahasa, sistem matematika, pengetahuan alam dan sosial, dna penemuan-penemuan
teknologi. Dalam masyarakat industri yang komplek, fungsi transmisi pengetahuan
tersebut sangat penting sehingga proses belajar di sekolah memakan waktu lebih
lama, membutuhkan gur-gur dan lembaga yang khusus untuk mengurusinya. Dalam
arti yang sempit transmisi pengetahuan dan keterampilan itu berbentuk
vokasional training, contoh di masyarakat Mobutu ayah mengajarkan kepada
anaknya cara membuat panah untuk perburuan binatang, di sekolah teknik anak
belajar bagaimana caranya meperbaiki mobil. Perlu diingat bahwa sesungguhnya
penegertian transmisi kebudayaan tidak hanya terbatas pada mengajarkan kepada
anak bagaimana cara belajar, melainkan juga bagaimana menemukan dan meciptakan
sesuatu yang baru.
Bentuk –
bentuk Transmisi :
Bentuk –
bentuk Transmisi
1. Enkulturasi
Proses mempelajari dan menyesuaikan alam
pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat,
dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung
sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih
besar (masyarakat) atau proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu
kepada generasi berikutnya .
2. Sosialisasi
Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota. Sosiologi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota. Sosiologi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat.
Ekologi – budaya –
sosialisasi – kepribadian – perilaku
Sementara itu Berry, Segall, Dasen, &
Poortinga (1999) mengembangkan sebuah kerangka untuk memahami bagaimana sebuah
perilaku dan keadaan psikologis terbentuk dalam keadaan yang berbeda-beda antar
budaya. Kondisi ekologi yang terdiri dari lingkungan fisik, kondisi geografis,
iklim, serta flora dan fauna, bersama-sama dengan kondisi lingkungan
sosial-politik dan adaptasi biologis dan adaptasi kultural merupakan dasar bagi
terbentuknya perilaku dan karakter psikologis. Ketiga hal tersebut kemudian
akan melahirkan pengaruh ekologi, genetika, transmisi budaya dan pembelajaran
budaya, yang bersama-sama akan melahirkan suatu perilaku dan karakter
psikologis tertentu.
Ratusan definisi budaya yang ada tidak bisa
dianggap yang satu lebih benar daripada yang lainnya. Masing-masing definisi
memiliki kekuatannya masing-masing. Oleh karena itu penggunaan definisi budaya
semestinya dilihat dari tingkat kegunaannya bagi tujuan yang dikehendaki.
Triandis (1994) mencontohkan dengan definisi budaya yang digunakan B.F.
Skinner, seorang behavioris, yakni ‘budaya adalah seperangkat aturan penguatan
(a set of schedules of reinforcement)’. Definisi tersebut bernilai optimal bagi
pendekatan yang dilakukan Skinner.
Pengaruh biologis terhadap
perkembangan psikologi lintas budaya.
Ada beberapa factor yaitu :
v Keluarga adalah wadah utama dan agen
pertama pensosialisasian kultur di setiap lapisan masyarakat. Keluarga juga
sebagai media pertama yang memancarkan kultur kepada anak-anak sebab keluarga
adalah dunia yang pertama kali menyentuh kegidupan anak-anak, keluarga
merupakan dunia inspirasi bagi anak-anak. Anggota keluarga termasuk anak kecil
mendapatkan pelajaran berbagai hal yang ada dalam keluarga, tanpa disadari
bahwa apa yang terjadi dalam keluarga memberikan pengaruh sangat besar bagi
kehidupan mereka, Ayah dan ibu sebagai orang dewas dalam keluarga berperan
sangat penting dalam membuat sistem dalam keluarga, ia membuat aturan disiplin,
mentransmit nilai-nilai baik positif ataupun negative kepada anak, sehingga
akan membentuk perilaku anak sebagai anggota keluarga.
Contoh : Kebanyakan anak yang berprestasi di sekolah sampai lulus
studi hingga bekerja disebabkan lingkungan keluarga yang baik yang dapat
mendorong anak-anak mencapai keberhasilan, sedangkan anak-anak yang prestasi
belajar di sekolahnya kurang baik bahkan drop out dari sekolah lebih besar
dikarenakan lingkung keluarga, maka sesungguhnya keluarga mempunyai tanggung
jawab dan peranan yang sangat besar dalam melahirkan dan membentuk generasi
yang baik dan berkualitas.
v Lingkungan masyarakat masyarakat sebagai kelompok manusia
yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan untuk hidup
bersama. Pada prinsipnya suatau masyarakat terwujud apabila di antara kelompok
individu-individu tersebut telah lama melakukan kerja sama serta hidup bersama
setelah menetap. Sistem pewarisan budaya lewat lingkungan masyarakat
berlangsung dalam berbagai pranata sosial, diantaranya pemilahan hak milik,
perkawinan, religi, sitem hukum, sestem kekerabatan dan sistem edukasi.
sumber :
Matsumoto, D. (2002). Culture, psychology,
and education. In W. J. Lonner, D. L. Dinnel, S. A.
http://re-searchengines.com/agusruslan30-5.html
0 komentar:
Posting Komentar