topbella

Sabtu, 13 Oktober 2012

Transmisi Budaya dan Biologis Serta Pengasuhan




Transmisi Budaya dan Biologis  Serta  Pengasuhan 



Nama : Hany fithriani
Kelas : 3Pa 05
Npm  : 19510266

pengertian 
kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterprestasikan pengalaman lingkungannya serta menjadi kerangka landasan bagi menciptakan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Hal tersebut menjelaskan kepada kita bahwa budaya belajar, itu merupakan suatu proses kebiasaan meliputi seni memenej diri, lingkungan dan apapun yang berhubungan dengan kita untuk senantiasa mengondisikan diri terus bergerak, bertindak dan berbuat. Sehingga kita terus maju, berkembang dan progresif, alias tidak mati hidup. Karena sesungguhnya hakikat belajar yang paling mendalam adalah interaksi.

“Transmisi kebudayaan”. Yakni suatu usaha untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan sebagai pegangan dalam meneruskan estafet kebudayaan. Dalam hal ini tidak ada suatu masyarakat yang tidak melakukan usaha pewarisan budaya. Usaha pewarisan ini bukan sekedar menyampaikan atau memberikan suatu yang material, melainkan yang terpenting adalah menyampaikan nilai-nilai yang dianggap terbaik yang telah menjadi pedoman yang baku dalam masyarakat. Pengertian transmisi kebudayaan tidak hanya terbatas pada mengajarkan kepada anak bagaimana cara belajar, melainkan juga bagaimana menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru. Fungsi transmisi kebudayaan masayarakat kepada anak dapat dibedakan dua macam, yaitu:
(1) transmisi pengetahuan dan keterampilan.
(2) transmisi sikap, nilai-nilai dan norma-norma.
Transmisi pengetahuan mencakup pengetahuan tentang bahasa, sistem matematika, pengetahuan alam dan sosial, dna penemuan-penemuan teknologi. Dalam masyarakat industri yang komplek, fungsi transmisi pengetahuan tersebut sangat penting sehingga proses belajar di sekolah memakan waktu lebih lama, membutuhkan gur-gur dan lembaga yang khusus untuk mengurusinya. Dalam arti yang sempit transmisi pengetahuan dan keterampilan itu berbentuk vokasional training, contoh di masyarakat Mobutu ayah mengajarkan kepada anaknya cara membuat panah untuk perburuan binatang, di sekolah teknik anak belajar bagaimana caranya meperbaiki mobil. Perlu diingat bahwa sesungguhnya penegertian transmisi kebudayaan tidak hanya terbatas pada mengajarkan kepada anak bagaimana cara belajar, melainkan juga bagaimana menemukan dan meciptakan sesuatu yang baru.
 

Bentuk – bentuk Transmisi   :
 
Bentuk – bentuk Transmisi
1.   Enkulturasi
   Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat,     dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat) atau proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya .

2.  Sosialisasi
Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota. Sosiologi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat.


Ekologi – budaya – sosialisasi – kepribadian – perilaku
Sementara itu Berry, Segall, Dasen, & Poortinga (1999) mengembangkan sebuah kerangka untuk memahami bagaimana sebuah perilaku dan keadaan psikologis terbentuk dalam keadaan yang berbeda-beda antar budaya. Kondisi ekologi yang terdiri dari lingkungan fisik, kondisi geografis, iklim, serta flora dan fauna, bersama-sama dengan kondisi lingkungan sosial-politik dan adaptasi biologis dan adaptasi kultural merupakan dasar bagi terbentuknya perilaku dan karakter psikologis. Ketiga hal tersebut kemudian akan melahirkan pengaruh ekologi, genetika, transmisi budaya dan pembelajaran budaya, yang bersama-sama akan melahirkan suatu perilaku dan karakter psikologis tertentu.
Ratusan definisi budaya yang ada tidak bisa dianggap yang satu lebih benar daripada yang lainnya. Masing-masing definisi memiliki kekuatannya masing-masing. Oleh karena itu penggunaan definisi budaya semestinya dilihat dari tingkat kegunaannya bagi tujuan yang dikehendaki. Triandis (1994) mencontohkan dengan definisi budaya yang digunakan B.F. Skinner, seorang behavioris, yakni ‘budaya adalah seperangkat aturan penguatan (a set of schedules of reinforcement)’. Definisi tersebut bernilai optimal bagi pendekatan yang dilakukan Skinner.
 

Pengaruh biologis terhadap perkembangan psikologi lintas budaya.
Ada beberapa factor yaitu :
 
v  Keluarga adalah wadah utama dan agen pertama pensosialisasian kultur di setiap lapisan masyarakat. Keluarga juga sebagai media pertama yang memancarkan kultur kepada anak-anak sebab keluarga adalah dunia yang pertama kali menyentuh kegidupan anak-anak, keluarga merupakan dunia inspirasi bagi anak-anak. Anggota keluarga termasuk anak kecil mendapatkan pelajaran berbagai hal yang ada dalam keluarga, tanpa disadari bahwa apa yang terjadi dalam keluarga memberikan pengaruh sangat besar bagi kehidupan mereka, Ayah dan ibu sebagai orang dewas dalam keluarga berperan sangat penting dalam membuat sistem dalam keluarga, ia membuat aturan disiplin, mentransmit nilai-nilai baik positif ataupun negative kepada anak, sehingga akan membentuk perilaku anak sebagai anggota keluarga.
Contoh       : Kebanyakan anak yang berprestasi di sekolah sampai lulus studi hingga bekerja disebabkan lingkungan keluarga yang baik yang dapat mendorong anak-anak mencapai keberhasilan, sedangkan anak-anak yang prestasi belajar di sekolahnya kurang baik bahkan drop out dari sekolah lebih besar dikarenakan lingkung keluarga, maka sesungguhnya keluarga mempunyai tanggung jawab dan peranan yang sangat besar dalam melahirkan dan membentuk generasi yang baik dan berkualitas.

v  Lingkungan masyarakat masyarakat sebagai kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan untuk hidup bersama. Pada prinsipnya suatau masyarakat terwujud apabila di antara kelompok individu-individu tersebut telah lama melakukan kerja sama serta hidup bersama setelah menetap. Sistem pewarisan budaya lewat lingkungan masyarakat berlangsung dalam berbagai pranata sosial, diantaranya pemilahan hak milik, perkawinan, religi, sitem hukum, sestem kekerabatan dan sistem edukasi.

 sumber : 

 

Matsumoto, D. (2002). Culture, psychology, and education. In W. J. Lonner, D. L. Dinnel, S. A.

 http://re-searchengines.com/agusruslan30-5.html














      
    

0 komentar:

Posting Komentar

 
FiHan© Diseñado por: Compartidisimo