Pengertian Dan Tujuan Serta Hubungan
Antara Psikologi Lintas Budaya dengan Di siplin ilmu lain
Nama : Hany fithriani
Kelas : 3 PA05
Npm : 19510266
Pengertian
Psikologi Lintas
Budaya adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup
kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang
di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa
lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal. serta kepercayaan
manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai
rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara
para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan
dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem
pendidikan dan semacam itu.
MenuruT :
Edward B.
Taylor
Kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Tujuan :
dari psikologi lintas budaya sendiri adalah
untuk melihat persamaan dan perbedaan fungsi individu secara psikologis dari
berbagai budaya dan kelompok etnik.
Hubungan
Kaitan antara Psikologi lintas budaya dengan ilmu lainnya antara lain
sebagai berikut:
Psikologi lintas-budaya jelas memiliki semua persyaratan
suatu upaya interdisipliner. Di dalamnya dibahas legitimasi pengkajian suatu
fenomen dari beragam perspektif tanpa pengkhawatirkan reduksionisme. Konsep
terakhir ini sering muncul dalam perdebatan interdispliner untuk memapas
fenomena suatu disiplin ke arah penjelasan yang lebih dapat diterima secara
umum dalam disiplin mendatang yang “lebih mendasar”.
Untuk membantu kita melihat bagaimana psikologi
lintas-budaya berhubungan dengan disiplin lain. Dibelahan kiri terdapat
disiplin-disiplin pada aras populasi yang secara luas berkenaan dengan
pemaparan, penganalisisan, dan pemahaman terhadap cirri-ciri seluruh populasi,
kelompok atau kolekivitas. Dari disiplin-disiplin beraras populasi ini,
psikologi lintas-budaya dapat menarik sejumlah informasi substansial.
Informasi-informasi ini dapat dikembangkan ilmu psikologi, berfungsinya
individu, dan pemahaman terhadap variasi prilaku individu yang tampil dalam
populasi beragam budaya.
Cara mewawasi berbagai aras ini tidak lain untuk memaparkan
alas an yang sering dikemukakan bahwa secara luas antropologi, ekologi, dan
biologi merupakan disiplin–disiplin alamiah (naturalistik)
Dalam suatu analisis terperinci, Jahoda (1982, 1990)
mengkaji hubungan antropologi dan psikologi yang banyak hal merupakan hubungan
interdisipliner paling substansial. Kemudian disusul suatu periode saling
menolak, bahkan bermusuhan, dengan pengecualian pada bidang “budaya dan
kepribadian” (kini dikenal sebagai “antropologi psikologi”) pada beberapa
dasawarsa terakhir
Pengertian
Psikologi Indigenous
Indigenous psychology
adalah kajian ilmiah mengenai perilaku dan
mental manusia yang bersifat pribumi, tidak dibawa dari daerah lain, dan
didesain untuk masyarakatnya sendiri. Pendekatan ini mendukung pembahasan
mengenai pengetahuan, keahlian, kepercayaan yang dimiliki seseorang serta
mengkajinya dalam bingkai kontekstual yang ada. Teori, konsep, dan metodenya
dikembangkan secara indigenous disesuaikan dengan fenomena psikologi yang
kontekstual. Tujuan utama dari pendekatan indigenous psychology adalah untuk
menciptakan ilmu pengetahuan yang lebih teliti, sistematis, universal yang
secara teoritis maupun empiris dapat dibuktikan.
Kemunculan indigenous
psychology tidak lepas dari kebimbangan-kebimbangan peneliti psikologi dari
Asia, yang belajar psikologi di Barat, ketika mereka kembali dan mencoba untuk
mengembangkan psikologi di negaranya, mereka menjumpai banyak kesulitan dan
mulai mempertanyakan kembali validitas, universalitas, dan aplikabilitas dari
teori-teori psikologi. Para peneliti tersebut berkesimpulan bahwa setiap budaya
harus dipahami dari bingkai acuannya sendiri, termasuk konteks ekologi, sejarah,
filosofi, dan agama yang ada.
Indigenous psychology
menyajikan suatu pendekatan dimana muatannya (makna, nilai dan kepercayaan)
bersifat kontekstual (keluarga, sosial, budaya, dan ekologi) yang secara
eksplisit menggabungkannya dalam desain penelitian.
Pengertian Psikologi Budaya
Psikologi
budaya adalah studi tentang cara tradisi budaya dan praktek sosial
meregulasikan, mengekspresikan, mentransformasikan dan mengubah psike manusia.
Psikologi budaya adalah studi tentang cara subjek dan objek, self dan other,
psike dan budaya, person dan konteks, figure dan ground, praktisi dan praktek
hidup bersama, memerlukan satu sama lain. Psikologi budaya adalah studi
tentang dunia intensional, studi dari fungsi personal dalam dunia intensional
khusus. Hal tersebut berarti menyelidiki psikosomatis, sosiokultural, dan tak
terelakkan, realitas yang beragam (menyebar) dalam subjek dan objek tidak dapat
dipisahkan karena mereka bersifat interdependensi sebagaimana mereka saling
membutuhkan.
Psikologi
budaya adalah interdisiplin ilmu tentang manusia yang bertujuan untuk
mengembangkan beberapa disiplin, khususnya antropologi (satu kesatuan dengan
linguistik) yang bermanfaat untuk menganalisa lingkungan sosio-kultural (makna
dan sumber-sumber “forms of life”) dalam semua intensionalisme dan kekhususan
mereka dan psikologi (satu kesatuan dengan filosofi) yang bermanfaat untuk
analisis tentang person dalam semua intensionalitas dan historisitasnya.
Pengertian Antropologi
Antropologi
berasal dari kata Yunani (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang
berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal").
Anthropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk
sosial.
Antropologi adalah
salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya
yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi
lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam
arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip
seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada
masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Perbedaan psikologi lintas budaya dengan psikologi indigenous adalah dalam psikologi lintas budaya sendiri menurut saya
kajian ilmunya membahas mengenai keragaman perilaku yang di bentuk dan
dipengaruhi melalui sosial serta budaya dari lingkungan itu sendiri. Sedangkan
untuk psikologi indigenous menurut saya adalah kajian ilmu yang secara ilmiah
yang berasal dari pribumi yang tidak dipengaruhi oleh daerah lain sehingga
dapat menghasilkan sebuah teori baru untuk memecahkan masalah yang akan
dijelaskan dalam sebuah penelitian.
Perbedaan psikologi lintas budaya dengan psikologi budaya sendiri menurut saya adalah penjelasannya lebih meragamnya
akan kebudayaan yang ada. Jika di psikologi budaya keragaman budaya itu adalah
keragaman budaya didunia dan pengaruhnya terhadap masyarakat dalam suatu budaya
tertentu sedangkan untuk psikologi lintas budaya sendiri menjelaskan lebih
spesifik yaitu keragaman budaya yang ada dalam sebuah lingkungan masyarakat
sosial yang mempengaruhi perilaku individu itu sendiri.
Perbedaan psikologi
lintas budaya dengan antropologi menurut saya adalah jika dalam psikologi lintas
budaya menekankan pada perbedaan individu secara psikologis dalam sebuah
masyarakat, apabila dalam antropologi sendiri menjelaskan akan budaya
masyarakat suatu etnis tertentu yang tinggal didaerah yang sama (masyarakat
tunggal).
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar